Strategi kontrol populasi tidak hanya
lewat program KB, namun juga lewat rekayasa genetis, yang gencar
dilakukan terhadap tumbuhan dan hewan. Dari upaya ini dikenal
istilah-istilah seperti makanan transgenik dan sebagainya.
Kontrol populasi merupakan praktek
paling dasar dari ritual kaum pagan guna menyeimbangkan manusia dengan
alam, yaitu bumi (Gaia). Pihak Konspirasi yang merupakan pewaris ritual
agama pagan kuno-sebab itu disebut juga sebagai Paganis
Modern-meneruskan usaha ini demi memelihara Gaia bagi mereka.
Jika kaum pagan kuno seperti suku Aztec,
Mesir Kuno, Maya, Kaliyuga, dan Indian Hopi dengan sistem kalender
sonar-nya meramalkan kehancuran fase lama pada 31 Desember 2012. Maka
kaum pagan modern ini juga menjadikan tanggal tersebut sebagai fase yang
penting bagi sejarah gerakan panuang mereka. Momentum akhir Desember
2012 dijadikan tonggak berakhirnya Pentagon lama dan kemunculan Pentagon
baru, lalu dimulainya fase pengurangan populasi umat manusia sampai
dengan 90%-nya hingga dunia menyisakan sekitar 500 juta manusia di
dalamnya, dan sebagainya.
Kontrol populasi ini sudah diterapkan
sejak bertahun-tahun lalu melalui serangkaian uji coba dan strategi,
antara lain program Keluarga Berencana (KB), yang sampai detik ini
ditentang oleh Gereja Katolik. Sikap Gereja sesungguhnya bukan semata
alasan bahwa program tersebut seolah mendahulu takdir Tuhan, namun
Gereja yang memang sejak lama menjadi musuh bagi Konspirasi (ingat
penumpasan Templar di tahun 1307), mengetahui secara pasti akal licik di
balik program dunia tersebut.
Strategi kontrol populasi tidak hanya
lewat program KB, namun juga lewat rekayasa genetis, yang gencar
dilakukan terhadap tumbuhan dan hewan. Dari upaya ini dikenal
istilah-istilah seperti makanan transgenik dan sebagainya. Dari upaya
rekayasa genetika inilah berbagai penyakit baru bermunculan dan
menyerang manusia, bahkan di banyak tempat menjadi wabah yang dalam
tempo cepat membunuh banyak manusia.
Salah satu yang menjadi sorotan banyak
pakar kesehatan adalah penggunaan bahan-bahan kimiawi hasil rekayasa
genetika yang disisipkan dalam aneka makanan dan juga pupuk tanaman.
Bahan-bahan yang kelihatan kecil dan sepele ini dalam waktu yang lama
akan menumpuk di dalam tubuh atau di dalam aliran darah, dan dalam
jangka waktu tertentu menjadi penyakit yang sangat sulit untu
disembuhkan. Belum lagi jenis-jenis bahan transgenik lainnya yang mampu
menghilangkan fungsi-fungsi luhur manusia.
Salah satu forum internasional yang
membahas masalah ini adalah pertemuan National Association of Nutrition
Professional (NANP- 2005 Conference). Dalam presentasinya yang berjudul
"Codex and Nutricide', Dr. Rima Laibow dari Natural Solutions Foundation
(bisa dilihat di www.HealthFreedomUSA.org) mengatakan, "...mereka yang
menguasai makanan akan menguasai dunia... Mereka telah mengatakan pada
tahun 1962 bahwa Proyek Codex Alimentarius secara global akan
diimplementasikan pada 31 Desember 2009. Ini merupakan semacam cetak
biru. Proyek Dunia ini diarahkan oleh WHO dan FAO, dua lembaga dunia di
bawah PBB yang membidangi masalah kesehatan dan pangan..."
Dalam ceramahnya, Dr. Laibow tiba-tiba
menyuruh para hadirin untuk diam dan mengencangkan ikat pinggang. Dia
kemudian berkata, "Di tahun 1994, diam-diam, tanpa sepengetahuan
masyarakat luas Amerika, Codex menyatakan bahwa Gizi adalah racun, yang
berarti berbahaya dan harus dihindari. Di bawah ketentuan Codex, semua
sapi perah di muka bumi ini WAJIB diinjeksi dengan hormon pertumbuhan
yang diproduksi oleh satu-satunya perusahaan yakni Monsanto. Dan lebih
jauh lagi, semua hewan ternak yang digunakan sebagai bahan makanan di
planet ini harus disusupkan bahan anti biotik khusus dan hormon
pertumbuhan buatan."
Dr. Laibow melanjutkan, "Menurut
perhitungan WHO dan FAO, jika proyek mereka ini terus berjalan tanpa
hambatan berarti, WHO dan FAO memproyeksikan-ini terdapat dalam panduan
mineral dan vitamin mereka-ketika diimplementasikan pada 31 Desember
2009, maka akan berdampak pada minimum kematian sekitar 3 miliar jiwa.
Satu miliar lewat kematian secara langsung, mereka ini adalah
orang-orang yang gagal di mata para korporasi dunia dan sisanya, 2
miliar jiwa, akan menemui kematian akibat penyakit yang sesungguhnya
bisa dicegah, yakni kurang gizi."
Lantas, siapa yang akan tetap
hidup-dalam bahasa Darwin, "Survival of the fittest"? Dr. Laibow
berkata, "Hanya mereka yang kaya, yang mampu menyuplai gizi dan vitamin
dalam makanan mereka yang akan tetap bisa hidup."
Kecemasan Dr. Laibow bukanlah kecemasan
seorang awam. Ada banyak Laibow-Laibow lain seperti itu disebabkan fakta
dan bukti yang sukar dibantah mengenai hal tersebut. PBB sendiri telah
mengeluarkan lusinan dokumen resmi yang meminta pengurangan populasi
dunia hingga 80%-nya. Salah satunya di dalam Konferensi Perempuan
Sedunia di Beizing (1997), di mana Kepala FAO dengan tegas menyatakan,
"Kami akan menggunakan makanan sebagai senjata melawan masyarakat."
Dengan kata lain, PBB dalam hal ini
lewat FAO dan WHO akan mempergunakan makanan, termasuk bahan-bahan yang
akan masuk ke dalam tubuh manusia, sebagai bagian dari senjata ampuh
yang besar dan kompleks, bernama "Kontrol Populasi". Digunakan untuk
mengurangi jumlah populasi dunia, seperti yang diamanatkan kaum Pagan
Kuno berabad silam.
Dalam tulisan keenam akan dipaparkan
beberapa zat aditif berbahaya yang disusupkan ke dalam bahan makanan dan
juga bahan-bahan kesehatan, namun dikatakan oleh berbagai lembaga
internasional sebagai zat aditif yang berguna dan menguntungkan bagi
kesehatan tubuh.
Dan yang terakhir....kasus di China..merupakan bukti hasil kaum Pagan..dalam membasmi populasi manusia secara terkontrol....!!
Berapa banyak bayi meninggal....di China... di Asia... nah... bagaimana dengan yang di USA dan di Israel..?SEHARUSNYA PBB DALAM HAL INI FAO..HARUS BERTANGGUNG JAWAB
Kini tutuplah mata kita, dan begitu kita
buka kembali, hilangkan semua persepsi dan paradigma yang ada. Kita
akan bisa melihat dengan jelas jika kini berbagai upaya menghabisi ras
manusia tengah terjadi di depan dan sekeliling kita.
Berbagai penyakit baru terus bermunculan
menghinggapi manusia dan parahnya belum ditemukan obat yang paten yang
mampu menyembuhkan secara total, seperti halnya virus HIV, dan juga
Virus H5N1 dalam kasus Flu Burung. Kita tentu ingat, setiap kali ada
korban meninggal akibat virus ini, media massa baik cetak maupun
elektronik senantiasa menyebutnya sebagai ‘Suspect Flu Burung' alias
baru diduga, bukan dipastikan.
Di lain sisi, obat-obatan kimiawi yang
diproduksi oleh dunia medis dan direkomendir oleh para dokter ternyata
juga tidak bebas dari efek samping. Obat untuk sesuatu penyakit ternyata
jika digunakan secara kontinyu akan menimbulkan penyakit lain. Penyakit
utama yang diderita pun bisa jadi bertambah kuat dan sebab itu
membutuhkan dosis dari obat yang sama yang lebih besar lagi agar
penyakit atau virus atau kuman yang lebih kuat bisa dibasmi.
Parahnya, aneka bahan konsumsi manusia
yang berasal dari alam pun ternyata dewasa ini sudah jauh dari nilai
sehat. Sayuran dan buah-buahan misalnya, dalam perawatannya selalu
disemprot dengan herbisida atau insektisida yang tidak aman bagi
manusia. Belum lagi zat pengawet yang biasa diberikan kepada sayuran dan
buah-buahan impor agar lebih tahan lama dan tidak mudah busuk, juga
menambah daftar zat kimia berbahaya yang dipastikan akan ikut masuk ke
dalam tubuh manusia jika dikonsumsi. Lama-kelamaan, zat-zat yang
jumlahnya mungkin sangat kecil ini, bisa menjadi besar karena mengendap
di dalam tubuh dan menjadi bibit penyakit.
Satu contoh, seorang perempuan yang
sejak muda sering mengkonsumsi mie instan atau penganan pabrik yang
mengandung Mono Sodium Glutamat (MSG) alias bahan penyedap atau penguat
rasa yang lazim ditambahkan ke dalam banyak sekali penganan produk
pabrik, lima sampai sepuluh tahun ke depan pasti akan tumbuh kista di
dalam tubuhnya yang bisa jadi bertambah ganas menjadi tumor. Banyak
sekali kasus ini di dunia dan juga di Indonesia, coba lihat di dalam
negeri yang pemimpin mana yang mendujukung mie instan.
kartun-sby1 Ironisnya, penggunaan MSG
oleh media massa malah dipromosikan secara besar-besaran sebagai zat
yang mampu mendongkrak rasa dan kenikmatan sebuah makanan, namun tidak
dipaparkan secara jujur efek samping membahayakan bagi tubuh manusia.
Berbagai penelitian dari dunia medis tentang bahaya MSG pun tidak
disosialisasikan secara massal. Akibatnya, hanya orang-orang tertentu
yang care terhadap kesehatan-lah yang berusaha sekuat tenaga menghindari
penggunaan zat aditif tersebut. Sedangkan kalangan bawah yang tertutup
akses informasi (karena buku atau pendidikan mahal harganya), dan
kelompok ini jauh lebih besar kuantitasnya, tidak mengetahui akan bahaya
tersebut dan terus-menertus mengkonsumsi penganan yang tidak sehat
tersebut. Akibatnya, berbagai penyakit mereka derita dan biasanya
kematian selalu menjadi akhir dari cerita mereka karena untuk berobat ke
dokter pun mereka tidak memiliki cukup uang.
Satu contoh lagi tentang zat aditif.
Tahukah Anda jika setiap ayam goreng yang disajikan oleh berbagai resto
fasfood ternama dunia merupakan ayam yang dari telur hingga dewasa dan
dipotong, masa hidupnya tidak sampai dua bulan? Ayam tersebut besar
dengan cepat disebabkan suntikan hormon yang diberikan secara berkala
dengan jumlah yang besar. Hormon tersebut tidaklah hilang tatkala ayam
tersebut digoreng. Hormon itu tetap ada dan masuk ke dalam perut kita
saat kita menyantapnya. Inilah penjelasan mengapa anak-anak remaja
sekarang banyak yang menderita obesitas dan berbagai macam penyakit.
Jika masih ragu, tontonlah film semi dokumenter yang cukup menghibur
berjudul ‘Super Size Me' yang disutradarai Morgan Spurlock dari AS.
Coba sekarang tutup mata kita, dan
begitu kita buka kembali, hilangkan semua persepsi dan paradigma yang
ada. Kita akan bisa melihat dengan jelas jika sekarang ini berbagai
upaya menghabisi ras manusia tengah terjadi di depan dan sekeliling
kita, lewat peperangan, propaganda media massa, hegemoni ekonomi,
penyakit, konflik, makanan, dan bahkan obat-obatan. Apakah ini berjalan
dengan sendirinya? Tentu sangat naif jika kita mengira demikian.
Fluoride
Zat kimia ini secara umum dipersepsikan
orang sebagai zat ampuh untuk memperkuat tulang gigi. Sebab itu, zat ini
banyak disisipkan di dalam pasta gigi. Bahkan 66% cadangan air minum
warga AS telah dicampuri zat ini secara sengaja. Benarkah fluoride
berguna?
Jawaban yang ada mungkin akan
mengejutkan kita semua. Fluoride telah diteliti banyak pakar kesehatan
dan ternyata ditegaskan mengandung bahan berbahaya bagi tubuh. Antara
lain bisa menyebabkan kanker tulang, oestoporosis, masalah persendian,
turunnya kadar testoteron dan estrogen, dan sanggup mengkorosi lapisan
enamel gigi. Bahkan dikatakan jika fluoride lebih merusak gigi ketimbang
garam.
Sekarang, pergilah ke toko atau super
market yang ada. Carilah racun tikus. Dan lihatlah, apa bahan utama
pembuat racun tikus? Yakni Sodium Fluoride. Ini adalah zat kimia ionik
yang paling beracun setelah Potasium Dikromat. Saat ini,
perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dalam bisnis air minum dalam
kemasan diketahui telah memasukkan fluoride ke dalam produk air minum
dalam kemasan mereka. Hal ini dilakukan tanpa membubuhkan keterangan
sedikit pun dalam label kemasannya.
Dunia medis juga telah mengetahui jika
fluoride juga digunakan sebagai obat anti depresan, yang menghilangkan
agresifitas dan motivasi manusia, termasuk menurunkan hasrat untuk
berkembang-biak. "Fluoride memang tidak memiliki faktor yang
menguntungkan secara biologis, " tegas Dr. Rima Laibaow dari Natural
Solutions Foundation
Dan taukah anda minuman kemasan yang
selama ini kita minum mengandung flouride bahkan dalam website aqua
menjelaskan: Kesehatan tubuh tergantung pada berbagai aspek, salah satu
aspek penting adalah pemenuhan mikronutrisi, yaitu vitamin dan mineral.
Kecukupan vitamin telah menjadi hal yang diperhatikan, kini berbagai
vitamin ditemukan dalam bentuk instan (pil dan tablet). Sedangkan
mineral, hingga kini belum lengkap dibuat dalam bentuk instan. Hanya
mineral utama, seperti; kalsium atau zat besi yang bisa ditemukan
pilnya. Padahal masih banyak mineral yang tak kalah pentingnya
dibutuhkan oleh tubuh, seperti; yodium, kalium, atau flouride.
Untuk lebih yakin kan anda coba anda
siram air Aqua ke tanaman setiap hari dan bedakan dengan tanaman yang di
siram air tanah. Maka tanaman yang di siram aqua akan mati kering
seperti hangus.